Selasa, 24 Desember 2019

Satu kebahagiaan untuk Non Kristen

Kita bisa berbeda pendapat soal mengucapkan "Selamat Hari Natal" ,, tapi kita sepakat bahwa Hari Natal adalah tanggal merah dan hari libur,,,

Mengucapkan "Selamat Natal" adalah persoalan khilafiyah / perbedaan,, Sementara, Hari Natal sebagai hari libur adalah persoalan prinsip yang tidak bisa di ganggu gugat, Broo,,!

Orang-orang Kristen memperlakukan Hari Natal sebagai hari raya. Orang-orang non-Kristen menikmati Hari Natal sebagai hari libur,,

Pada Hari Natal orang Kristen mendapatkan dua kebahagiaan: kebahagiaan hari raya dan kebahagiaan hari libur,, Dan non-Kristen mendapat satu kebahagiaan: kebahagiaan hari libur..

Selamat untuk Bolo yang merayakan Hari Raya Natal,, Dan Selamat untuk Bolo yang menikmati Hari Libur Natal,,

Semoga enjoy lahir dan batin, Broo....

(ngapa monyong2,, biasa aja kelleess,,)


Senin, 09 Desember 2019

Pada akhir ayat,,,,,

Pada akhir ayat,,,...

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nadzar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Alloh menjadikan Nabi Zakaria  pemeliharanya,, Setiap Nabi Zakaria masuk untuk menemui Siti Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya,
Nabi Zakaria berkata: ",,Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?,,"
Siti Maryam menjawab: ",,Makanan itu dari sisi Alloh,,"
",,Sesungguhnya Alloh memberi rezeki kepada siapa yang di kehendaki-Nya tanpa hitung-hitungan,,
(QS. Ali Imron ; 37)

lalu bagaimana dengan aqidah kita memaknainya,Bro,,??

Bukan bekerja yang membuat kita "berhasil",
Melalui bekerja, Alloh Subhanahu Wata'ala SERING menjadikan kita "berhasil",,,
Namun mutlak kuasa-NYA pula kalau bekerja itu tidak di hubungkan dengan "keberhasilan",,,
Jadi, menurut saya, ketika kita bekerja di niati sebagai amal ibadah kepada, Gusti Alloh,, 
Bekerja itu tidak menjadi sebab kita behasil / kaya,Broo,,
tapi yang membuat kaya adalah Alloh Subhanahu Wata'ala,,

Lalu apa fungsi bekerja,Broo,,,????
Bekerja itu bentuk ibadah, dan kita niati beribadah,, 
bekerja itu amal manusia,,
amal itulah yang akan di berikan kpd kita nanti, bekal kehidupan kita setelah mati,, kelak di akhirat nanti.,

BUAH DARI BEKERJA ITU BUKAN HASIL / UANG / JABATAN, TAPI PAHALA ATAU DOSA !!


Selasa, 19 November 2019

Penyebab Hati Gelisah, Meski Rajin Ngibadah.

Di samping seorang sufi, Abu Yazid Al Busthomi juga adalah pengajar tasawuf, di antara jamaahnya, ada seorang santri yang juga memiliki murid yang banyak,,

Santri itu juga menjadi kyai bagi jamaahnya sendiri karena telah memiliki murid, santri ini selalu memakai pakaian yang menunjukkan kesholihannya, seperti baju putih, serban, dan wewangian tertentu,,

Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid,,

",,Tuan Guru, saya sudah beribadah tiga puluh tahun lamanya, saya sholat setiap malam dan puasa setiap hari, tapi anehnya, saya belum mengalami pengalaman ruhani yang Tuan Guru ceritakan, saya tak pernah saksikan apapun yang Tuan Guru gambarkan,,"

Abu Yazid menjawab,,

",,Sekiranya kau beribadah selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun debu mukasyafah dalam hidupmu,,"

Murid itu heran,,

",,Mengapa demikian, ya Tuan Guru?,,"

",,Karena kau tertutup oleh dirimu sendiri,,"

jawab Abu Yazid,,

",,Bisakah kau obati aku agar hijab itu tersingkap?,,"

pinta sang murid,,

",,Bisa,, tapi kau takkan mampu melakukannya,,"

ucap Abu Yazid,,

",,Tentu saja akan aku lakukan,,"

sanggah murid itu,,

",,Baiklah kalau begitu,,"

kata Abu Yazid,,

",,Sekarang tinggalkan pakaianmu, sebagai gantinya, pakailah baju yang lusuh, sobek, dan compang-camping, gantungkan di lehermu kantung berisi kacang, pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak mungkin anak2 kecil di sana, katakan pada mereka,, 

",,Hai anak2, barangsiapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri satu kantung kacang,,"

lalu datangilah tempat di mana jamaah kamu sering mengagumimu, katakan juga pada mereka,,,

",,Siapa yang mau menampar mukaku, aku beri satu kantung kacang!,,"

",,Subhanalloh, masya Alloh, laa ilaaha illalloh,,,"

Kata murid itu terkejut,,

Abu Yazid berkata,,

",,Jika kalimat2 suci itu di ucapkan oleh orang kafir, ia berubah menjadi mukmin tapi kalau kalimat itu di ucapkan oleh seorang sepertimu, kau berubah dari mukmin menjadi kafir,,"

Murid itu keheranan,,

",,Mengapa bisa begitu,,"

Abu Yazid menjawab,,

",,Karena kelihatannya kau sedang memuji Alloh, padahal sebenarnya kau sedang memuji dirimu, ketika kau katakan : Tuhan mahasuci, seakan2 kau mensucikan Tuhan padahal kau menonjolkan kesucian dirimu,,"

",,Kalo begitu,,"

murid itu kembali meminta,,,

",,berilah saya nasihat lain,,"

Abu Yazid menjawab,,

",,Bukankah aku sudah bilang, kau takkan mampu melakukannya!!,,"

Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga. Abu Yazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadah mudah terkena penyakit ujub dan takabbur,,

",,Hati2lah kalian dengan ujub,,"

Pesan Iblis,,

Dahulu,, Iblis beribadah ribuan tahun kepada Alloh tetapi karena takabburnya terhadap Adam,, Tuhan menjatuhkan Iblis ke derajat yang serendah2nya,,

Takabbur dapat terjadi karena amal atau kedudukan kita,, kita sering merasa menjadi orang yang penting dan mulia,, Abu Yazid Al-Busthomi menyuruh kita menjadi orang hina agar ego dan keinginan kita untuk menonjol dan
di hormati segera hancur, yang tersisa adalah perasaan tawadhu' dan kerendah-hatian hanya dengan itu kita bisa mencapai ke hadirat Alloh SWT,,

Orang2 yang suka mengaji juga dapat jatuh kepada ujub, mereka merasa telah memiliki ilmu yang banyak,,

Suatu hari, seseorang datang kepada Nabi,,

",,Ya Rasululloh, aku rasa aku telah banyak mengetahui syariat Islam, apakah ada hal lain yang dapat kupegang teguh?,,"

Nabi menjawab,,:
",,Katakanlah; Tuhanku Alloh,, kemudian beristiqamah-lah kamu,,"

Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadah,, orang sering merasa ibadah yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan,, Ia menganggap ibadah sebagai investasi, orang yang gemar beribadah cenderung jatuh pada perasaan tinggi diri,, Ibadah di jadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat,, orang itu akan amat tersinggung bila tidak di berikan tempat yang memadai statusnya, sebagai seorang ahli ibadat dan ahli dzikir, ia ingin di sambut dalam setiap majelis dan di beri tempat duduk yang paling utama,,
Sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad-nya,,

Suatu hari, di depan Rasululloh SAW Abu Bakar menceritakan seorang sahabat yang amat rajin ibadatnya,, Ketekunannya menakjubkan semua orang tapi Rasululloh SAW tak memberikan komentar apa-apa,,

Para sahabat keheranan, mereka bertanya-tanya, mengapa Nabi tak menyuruh sahabat yang lain agar mengikuti sahabat ahli ibadat itu,,

Tiba2 orang yang di bicarakan itu lewat di hadapan majelis Nabi,, Ia kemudian duduk di tempat itu tanpa mengucapkan salam,, Abu Bakar berkata kepada Nabi,,

",,Itulah orang yang tadi kita bicarakan, ya Rasululloh,,"

Nabi hanya berkata,,,

",,Aku lihat ada bekas sentuhan setan di wajahnya,,"

Nabi SAW lalu mendekati orang itu dan bertanya,,

",,Bukankah kalo kamu datang di satu majelis kamu merasa bahwa kamulah orang yang paling sholih dimajelis itu?,,"

Sahabat yang ditanya menjawab,,

",,Allohumma, na'am,, Ya Alloh,, memang begitulah aku,,"

Orang itu lalu pergi meninggalkan majelis Nabi,,

Setelah itu Rasululloh bertanya kepada para sahabat,,

",,Siapa diantara kalian yang mau membunuh orang itu?,,"

",,Aku,,"

jawab Abu Bakar,,

Abu Bakar lalu pergi tapi tak berapa lama ia kembali lagi,,

",,Ya Rasululloh, bagaimana mungkin aku membunuhnya? Ia sedang ruku',,,"

Kanjeng Nabi tetap bertanya,,

",,Siapa yang mau membunuh orang itu?,,"

Umar bin Khoththob menjawab,,

",,Aku,,"

Tapi seperti juga Abu Bakar, ia kembali tanpa membunuh orang itu,,

",,Bagaimana mungkin aku bunuh orang yang sedang bersujud dan meratakan dahinya di atas tanah?,,"

Kanjeng Nabi masih bertanya,,,

",,Siapa yang akan membunuh orang itu?,,"

Sahabat Ali bangkit,,

",,Aku,,"

Ia lalu keluar dengan membawa pedang dan kembali dengan pedang yang masih bersih, tidak berlumuran darah,,,

",,Ia telah pergi, ya Rasululloh,,"

Kanjeng Nabi
kemudian bersabda,,;
",,,Sekiranya engkau bunuh dia, umatku takkan pecah sepeninggalku,,,"

Dari kisah ini pun kita dapat mengambil hikmah, selama di tengah2 kita masih terdapat orang yang merasa dirinya paling sholih, paling berilmu, dan paling benar dalam pendapatnya, pastilah terjadi perpecahan di kalangan kaum muslimin,, Nabi SAW memberikan pelajaran bagi umatnya bahwa perasaan ujub akan amal shalih yang dimiliki adalah penyebab perpecahan ditengah orang Islam,,

Ujub menjadi penghalang naiknya manusia ke tingkat yang lebih tinggi, penawarnya hanya satu, belajarlah menghinakan diri kita, seperti yang dinasihatkan Abu Yazid Al-Busthomi kepada santrinya,,

اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيدنا محمّد وعلى آله وأصحابه أجمعين

Wallahu a'lam bisshowab,,,
Semoga bermanfaat,,,
Aamiin aamiin aamiin,,..


Rabu, 16 Oktober 2019

Ikhlas Tokk, Ikhlas Yang Sempurna.

Belum sempurna IKHLASnya seseorang, jika ia masih berharap ganjaran atas amal baik ataupun ibadahnya..,,
masih berada pada tingkatan awam ikhlasnya jika melakukan kebaikan atau beribadah masih atas alasan untuk sesuatu bahkan ALLOH, karena bisa jadi masih ada peran ego atau nafsu yang menggerakan.,,
lalu Ikhlas model seperti apa yang "sempurna" .. ???
Monggo ngaji bareng-bareng, otak dan ilmu saya terlalu cetek jika membahas soal IKHLAS, bro.. maka dari itu saya mengutip kata-kata dari bolo saya yg mumpuni saja 'giehh,, bahwa iklas yang sempurna ialah keikhlasan yang ia tidak buat-buat, juga sadar dan pasrah sepenuhnya bahwa ALLOH-lah yang menggerakannya...
berbuat baik, ya berbuat saja, kepada siapapun tanpa pilih-pilih.,,
beribadah, ya ibadah saja, tanpa menuntut imbalan pahala dan sebagainya..,,
pahami konsep memberi adalah menerima, menerima adalah memberi.,,
Gitcu, Broo..,,
tidak berharap apa-apa, tidak merasa apa-apa..,
itulah ikhlas dalam pengabdian yang sempurna,, ikhlas TOKK,,
Wallohu a'lamu bi murodihi,,
(.., saya masih belajar melakukan IKHLAS yang sempurna, Bro ...)

Kamis, 03 Oktober 2019

Hatimu perlu piknik, Supaya tidak mudah MRACO-MRACO.

Makanya toh mumpung masih muda, baca buku yang banyak tentang apa saja, sering serawung sama tetangga dan teman,, dan yang paling penting, banyak-banyak lah PIKNIK yang jauh, kalau perlu sampai ke Akhirat,, wkwkckkkk.,,


Jangan "njubleg" di kampung aja, biar luas wawasannya, biar paham segala hal, biar gak gampang di apussi orang lain atau mungkin oleh teman mu sendiri, biar daya pikirmu gak terbatas, sehingga gak merasa paling pinter sendiri, juga gak gampang menyalah-nyalahkan apa yang di lakukan orang lain., jangan mudah MRACO-MRACO ngunu lhoo..,,


Agar bisa merasakan, bahwa Daging itu akan terasa lezat bukan hanya di Rendang saja, tapi juga di semur ala China, di gulai ala Malaka, dikari ala India, di kebab ala Turky, di bakar di tanah ala Aborigin, di panggang ala Eropa dan lain sebagainya,,


Dan juga agar bisa mengerti maksud orang lain, agar bisa merasakan pendapat orang lain, agar bisa memahami teman yang bersebrangan, agar bisa merasakan penderitaan ketika orang lain tersakiti, agar tetap bisa adil terhadap siapa saja, baik yang di cintai dan yang di benci...


Ayat-ayat Allah itu bukan yang tersurat saja, tapi juga yang tersirat, dan seluruh semesta ini adalah Kalamullah, yang perlu dipahami, agar kita sebagai manusia, dapat menjadi Khalifah Bumi yang baik,, teman yang baik, sahabat yang baik, sodara yang baik...,


Jangan merasa TAHU hanya dari KATANYA, dan merasa BISA hanya karena MENIRU...



Kamis, 26 September 2019

Ubanmu Pelecutmu.

Ubanmu pelecutmu..
Ragamu tak perlu bersolek, tapi jiwamu,Bro..
Biarkan ubanmu ada lalu rontok ke tanah..
Cepat, cepat lah bergegas..
Daun akan rontok dan jatuh ke tanah..
Mega merah akan menghilang..
Embun akan segera mengering..
Cakrawala mu akan Segera larut membaur terburai..
Lalu tubuh mu terhenti di sini, tapi tidak jiwamu, Bro..
Ubanmu pelecut sembahyangmu..


Selasa, 10 September 2019

Akulah suamimu, sahabatmu, saudaramu dan kekasihmu,,

Akhlak lelaki itu bisa di lihat bagemana cara dia memperlakukan wanita,, dan akhlak suami itu bisa di lihat bagemana cara dia memperlakukan istrinya,,

Seorang lelaki yg baik akan selalu menghormati wanita,, dan seorang suami yg baik akan selalu memuliakan istrinya,,

Seorang lelaki terhormat tak akan pernah mempermainkan wanita,, dan seorang suami terhormat tak akan menyakiti hati istrinya,,

ARRIJALU QOWWAMUNA 'ALAN NISAA
(lelaki itu pemimpin bagi kaum wanita)

Selama engkau tetap menjadi AN NISA ku,,, maka aku akan selalu menjadi AR RIJAL mu,,,

Maka aku akan bersikap sebagai pemimpin yg baik,, 
Maka aku akan memperlakukan wanita ku dgn baik,, 
Maka aku akan membimbing wanita ku dgn baik, , 
Maka aku akan menghormati wanita ku dgn baik,,

Akulah suamimu sekaligus sahabatmu, sodaramu dan kekasihmu..

Sebagaimana aku menghormati IBU ku yg tak lain adalah seorang wanita juga, ,

Mengertilah wahai wanita ku,, wahai istri ku, ,,,


Jumat, 21 Juni 2019

Perantara

Hidayah itu adalah hak 'prerogatif'nya GUSTI ALLOH, DIAlah yang berkehendak siapa-siapa yang mendapat petunjuk, juga siapa-siapa yang terhijabi dari petunjuk...

Perlu dipahami bahwa seorang GURU bukanlah perantara antara seorang murid dengan TUHANnya, apalagi pemberi hidayah... Tetapi tugas guru adalah sebagai pembimbing para murid untuk menuju hakikat Tuhannya...

Salah satu bentuk keangkuhan atau kesombongan seseorang yang kadang sulit di sadari adalah ketika ia tidak mau berguru, padahal sejatinya ia masih sangat butuh bimbingan guru...

Hatinya tercemar oleh ego "merasa bisa" dan mampu tanpa bimbingan guru... kesombongan itulah yang akan menutup juga menjauhkannya dari kesejatian Tuhan...

Tetaplah Nyantri, Broo.... karena itu kewajiban dari kita lahir sampe ajal menjemput kita..

Menuntut Ilmu itu dari kita lahir sampai kita ke liang qubur. (Al hadist)


Sabtu, 18 Mei 2019

Neraka itu ada bungkus nya, Bro...

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum, Bro...
Piye kabare..? Ijeh dong poso tohh..??
Semoga kita semua tetep dalam naungan hidayahNya.. sehingga kita tetep bisa menjalani ibadah puasa, baik diri dan jiwa kita..
Sing poso kuwi yo rogo ne yo sukmo ne yoo.. Sa paket yo, Bro....

Ngene, Bro.. Dalam sebuah hikayat yg di tuturkan oleh Al Imam Al-Ghazali Radhiyallahu Anhu dalam kitab Mukasyafatul Qulub di ungkapkan bahwa ketika Gusti Alloh Subhanahu wa ta'ala selesai menciptakan neraka, para malaikat yg menyaksikan berkomentar bahwasanya tidak akan ada satupun dari kalangan umat manusia yg tertarik untuk mendekat pada neraka,, apalagi sampe sengaja mencemplungkan diri di dalamnya...

Akan tetapi Gusti Alloh Subhanahu wa taala kemudian berfirman: "...Sek sek, sebentar,, lihat dulu bungkus nya..."
Rupanya Gusti Alloh sengaja membungkus neraka itu dengan segala sesuatu yg sangat enak, menyenangkan dan cocok bagi selera nafsu manusia,, maka karena itulah kemudian bisa di mengerti kenapa banyak manusia yg berbondong-bondong mendekat pada neraka,, bahkan tidak segan-segan mereka mencebur ke dalamnya,,,
Na'udzubillahi tsumma Na'udzubillahi,,,

Jadi di éling-eling yo, Bro... nek kapan Ono sesuatu sing enak dan menyenangkan Ojo langsung di babat Yo, Bro,,, tapi di pilah-pilah sek,, Iki asli min Fadhli Robby opo mung bungkusé neroko...???

Sekian dan mator nuwun...
Wal afwu minkum,, 
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...



Jumat, 03 Mei 2019

Iki Mafhum Mukholafah e

Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya "Tahqîqul Amal fî Mâ Yanfa’ul Mayyita minal A’mâl" memberikan pemahaman lewat sebuah hadits shahih yang berbunyi:

أَنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ

“Bahwa sesungguhnya mayit itu dapat disiksa sebab tangisan keluarganya.”

Hadits di atas menunjukkan bahwa ternyata orang yang masih hidup itu dapat memberikan pengaruh siksa kepada si mayit atas kuasa Allah. Sedang Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih.
Jika Allah memberikan adzab siksa kepada si mayit sebagai konsekuensi dari perbuatan keluarganya di dunia, maka bukankah mungkin jika Allah juga menyampaikan kenikmatan kepada si mayit sebab amal shalih yang dilakukan keluarganya?

Demikianlah mafhum mukhalafah (logika sebaliknya) yang dipaparkan oleh Abuya Sayyid Muhammad al-Mliki.

Jadi tetep bersamangat ke Kuburan yaa , Bro.....
Beliau semua yang sudah bersemayam di kuburan pasti senang dan bahagia jika kita menziarahi nya dan mendo'akan nya.... In sya Alloh....

اللّممّ إغفرلهم وارحمهم وآفهم واعف عنهم وأكرم نزلهم ووسّع مدخلهم
آمين آمين آمين يارب العالمين



Selasa, 30 April 2019

Manusia manusia kita.

Menjadi manusia itu ...
اياك والناس...ولا بد لك من الناس...لان الناس هم الناس
" iyaakawannaas, walabudda laka minannaas, Lianannaasa humunnaas "

~ iyyakawannaas takutlah kamu ketika bertaut gaul dengan manusia ( jaga hak dan kewajibannya ).
~ wala buddalaka minanaas : dan memang tidak bisa tidak kamu harus bertaut dengan manusia ( tidak ada manusia yang tidak butuh kepada manusia yang lain, pasti setiap manusia saling membutuhkan, dan itulah kenapa manusia disebut makhluk sosial )
~ kenapa harus menjaga hak dan adab kepada manusia ? Lianannaas humunnaas : karena manusia adalah manusia ( oleh karenanya harus bisa memanusiakan manusia ).
Dan..sesungguhnya, sodaraa......
خير الناس أنفعهم للناس
khoirunnas anfa'uhum linnas.
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain".
Maka,,Jadilah bermanfaat untuk semua manusia di dunia ini,, ora peduli non muslim, ora peduli bajingan, ora peduli musuh, ora peduli bolo, ora peduli mbah kiyai, ora peduli bakul obat, lan sanesipun....



Kamis, 18 April 2019

Belom ada judul.

"Telah kutumpahkan air mata untuk memohon pada Allah SWT. Telah kubaca zikir demi zikir, shalawat demi shalawat, dan ragam kalimat thoyyibah..."

"Tapi kau merasa pintamu tak diijabah Allah SWT ?" potong Kiai Tawakkal.

"Enggèh, Kiai" jawab Kang Aqiel

"Lantas sekarang kau mau apa ? Protes pada Allah ?"

Kang Aqiel diam. 
"Mohon nasehatnya,Kiai. Rasanya seperti memikul gunung Nogo menerima takdir ini.. Berat, berat, dan sungguh berat"

Kiai Tawakkal tertawa.
"Gusti Allah SWT. tak bisa kau dikte dengan kemauanmu. Ia tahu yang terbaik untukmu. Ia peluk engkau tanpa kau sadari. Kau harus bersyukur bahwa Allah SWT adalah Tuhanmu yang memilih kebaikan untukmu dengan ragam ketatapanNya. Kau harus bersyukur bahwa Gusti Allah SWT. bukanlah seperti bayanganmu yang bisa kau sogok dengan rangkaian amaliah yang menurutmu shalih, entah itu ritual zikir, shalawat, dan hal-hal lain. Kau lupa dan menganggap dirimu segalanya dengan amal-amal itu !
Bukankah zikirmu, shalawatmu, shalatmu, dan semuanya ada dalam kuasaNya. Ada dalam keMahaanNya ? Lantas apa yang membuatmu merasa bisa segalanya. 
Misal kau shalat, itu bukan kebutuhan Allah tapi kebutuhan rohanimu. Sebab kebutuhan jiwa dan rohanimu dicukupi oleh Allah. Jadi kau harus bersyukur ketika Allah memberikan kesempatan padamu untuk shalat....

Senantiasa berhusnuddzonlah pada Gusti Allah SWT !
Segala yang kau rasakan saat ini anggap saja sebagai anugrah Allah yang hendak menggemilangkan kalbu syukurmu, sabarmu, dan ihlasmu !
Kelak anugrah terbaik akan kau terima beriring dengan kesiapan lahir batinmu. Paham ?"

"Nggeh Kiai"


Sabtu, 23 Februari 2019

Pasar Gelap UstazD

Saya berkali-kali menyampaikan, hati-hati mencari ustaz. Jangan sembarangan mengundang orang untuk mengisi pengajian, memanggil dia ustaz, apalagi menyebutnya sebagai ulama.,,
Saya perlu semakin serius mengingatkan hal ini. Karena semakin banyak orang-orang yang hanya bermodal bisa pidato, berbaju gamis, mengumpat sana-sini diundang kemana-mana, dipanggil ustaz. Hafal satu dua ayat al-Quran dan hadis cukup menjadi modal.
Pasar gelap ustaz ini biasanya dihuni dua kelompok besar. Pertama, para muallaf. Beberapa muallaf, meskipun tidak punya ilmu keislaman yang cukup, tiba-tiba dia menjadi ustaz karena modal bisa pidato. Yang paling banyak diceramahkan biasanya menjelek-jelekkan keyakinan lamanya. Dia ingin menunjukkan sekarang sudah mendapat "hidayah". Tak lupa, biasanya juga menebar ketakutan, bahwa agama lamanya itu menjadi ancaman terhadap Islam. Kalau melihat orang seperti ini, saya sering jengkel sendiri, membayangkan kalau ada orang keluar dari Islam kemudian menjelek-jelekkan Islam dalam komunitas agamanya yang baru. Orang-orang seperti ini yang biasanya menaikkan ketegangan muslim dan non muslim.,,
Kedua, orang-orang yang dulu jauh dari Islam, suka maksiat dan sebagainya, kemudian berubah menjadi lebih religius, mengubah penampilan dan sebagainya. Orang-orang seperti ini biasanya menyebut diri sebagai orang yang sudah "hijrah". Modal kegelapan masa lalu dieksploitasi, seolah sekarang sudah benar-benar hidup dalam terang. Dengan modal bisa pidato, punya tim media sosial untuk menaikkan popularitasnya, mereka tiba-tiba dipanggil ustaz dan dijadikan rujukan dalam beragama.,,
Duakelompok ini, intinya sama. Mereka tidak punya otoritas keagamaan, tapi dimanjakan oleh situasi. Mareka memanfaatkan media sosial untuk marketing. Yang saya heran, orang-orang seperti ini banyak yang tidak tahu diri soal kapasitas keislamannya.,, Na'udZubillahi min dzalika...
pasar gelap ustaz ini bisa terjadi karena dua hal. Pertama, Islam memang longgar dan tidak ada lembaga yang melakukan "standarisasi" keulamaan seseorang. Pasar ustaz dalam Islam sangat terbuka. Semua sangat tergantung pada "pasar". Jika Anda populer, ceramahnya disukai orang, maka Anda bisa masuk dalam pasar keulamaan ini, Bro..
Kedua sekarang banyak sarana yang bisa digunakan untuk branding. Jika dulu, untuk menjadi ustaz atau ulama membutuhkan waktu untuk diakui masyarakat, sekarang pengakuan itu bisa dilakukan dengan instan. Yang penting populer di medsos, itu sudah cukup.,, Sampun cekap, para Sodara.....!!
Siapa yang menjadi korban dari pasar gelap ini? ya masyarakat Islam sendiri. Orang-orang ini bicara atas nama Islam, padahal dia sama sekali tidak punya otoritas ilmu dan moral. Saya tak perlu menyebut nama sebagai contoh. Sekarang ini, masyarakat Islam suka marah-marah, sebagian merupakan hasil dari pasar gelap itu. Benar kata ahli yang mengatakan, di era disrupsi informasi maka akan lahir era matinya keahlian (death of expertise). Yang menjadi rujukan masyarakat bukan orang-orang yang punya otoritas, tapi orang yang terkenal, terutama di media sosial. Lihat saja survey-survey tentang tokoh-tokoh agama yang mereka ikuti, sebagian adalah orang-orang yang lain di pasar gelap ustaz itu
Masyarakat harus dididik agar mempunyai literasi keualamaan. Kalau mau menuntut ilmu keislaman, belajarlah pada orang-orang yang gurunya jelas, sanad ilmunya juga jelas. Jangan terpesona dengan tampilan luar. Saya senang, sekarang masyarakat sudah mulai kritis dan berani mempertanyakan ustaz yang menebarkan kebencian dimana-mana. Hanya masyarakat seperti ini yang bisa menghentikan pasar gelap itu..
Innama yakh'syalloohumin ibadihill ulamaa...
Wallohu a'lamubimurodihi.....


Kamis, 14 Februari 2019

Berkah Kiyai Doa Terqobul.

Di bawah ini adalah beberapa do'a Jawa yang di ajarkan para ulama sepuh kita...
Allohumma Ighfir Lana walahum war'hamna walahum..
Aamiin..

1. KH. Ahmad Abdul Haq meriwayatkan bahwa KH. Dalhar Watucongol Magelang mempunyai doa agar tekun bekerja dan diberi kelapangan rizki.

“Allahumma ubat-ubet, biso nyandang biso ngliwet. Allahumma ubat-ubet, mugo-mugo pinaringan slamet. Allahumma kitra-kitri, sugih bebek sugih meri. Allahumma kitra-kitri, sugih sapi sugih pari.”

(Allahumma ubat-ubet, punya baju punya nasi. Allahumma ubat-ubet, semoga diberi selamat. Allahumma kitra-kitri, kaya bebek dan anaknya. Allahumma kitra-kitri, kaya sapi kaya padi)

2. KH. Achmad Chalwani Nawawi mempunyai doa yg terkait dgn keamanan.

“Bismillahirrahmānirrahim. Kun Fayakun, rinekso dhening Allah, jinogo dhening moloekat papat, pinayungan dhening poro nabi, Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.”

(Bismillahirrahmanirrahim. Kun Fayakun, dikehendaki oleh Allah, dijaga oleh 4 malaikat, dipayungi oleh para Nabi, Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah)

3. KH. Ma’ruf Kedunglo mempunyai doa suwuk untuk bekal pasukan Hizbullah dan ditiupkan ke air.

“Allahumma sallimnaa minal bom wal bedil wal bunduq wal martil wa uddada hayatina”

(Ya Allah selamatkan kami dari bom dan senapan dan meriam dan jagalah hidup kami)

4. KH. Bisri Musthofa meriwayatkan doa dari KH. Kholil Kasingan Rembang sebuah doa agar berhasil menyapih bayi.

“Bismillahirrahmanirrahim. Cerma ratu, si bayi laliyo duduh susu, ilingo sego lan banyu, adem asrep, saking Allah Ta’ala, Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah”

(Bismillahirrahmaanirrahiim, Cerma ratu, si bayi lupakan air susu, ingatlah nasi dan air, adem asrep, dengan kehendak Allah Ta’ala, Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah)

5. KH. Bisri Musthofa juga meriwayatkan doa dari KH. Ma’ruf Kedunglo, doa agar orator dan orang berpidato diberi kelancaran.

“Bismillahirrahmanirrahim, sang manik cemar uripmu wus kacekel. Diluk dingkul katungkul dingkul
(diwoco ping 3 tanpo ambekan)
Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah”

(Bismillahirrahmaanirrahim, sang manik cemar hidupmu sudah kupegang.
Diluk dingkul katungkul dingkul (dibaca 3 kali tanpa bernafas) Laa ilaaha illallaah, Muhammadur Rasulullah”.

Dari sini, kita tidak perlu takut atau ragu berdoa. Gunakan bahasa apapun yg kita bisa, yakin kepada Allah SWT akan menerimanya.
Wallohu A'lam...

Semoga bermanfaat , Broo.,,,


Kamis, 31 Januari 2019

Berbeda itu ROHMAH, ora kudu Podo, Broo,,

Beda Itu Biasa
Apa jadinya jika isi dunia ini sama ? Apa jadinya jika wajahku, wajahmu, wajah kita semua sama ? Apa jadinya jika pangkat dan jabatan semua manusia sama ? Apa jadinya jika harta kekayaan kita jumlahnya sama ? Apa jadinya, apa jadinya, apa jadinya jika tidak ada yang berbeda ?
Nah loh !
Misal ya !
Jika yang ada di dunia wajahku dan wajahmu sama. Wajah istriku dan istrimu sama. Wajah serta postur dan karakter anakku dan anakmu sama. Apa tidak mumet kepalaku, kepalamu, kepala istriku, kepala istrimu, kepala anakku, maupun kepala anakmu.
Silahkan bayangkan contoh yang lain.
Ahir-ahir ini ada banyak orang yang belum siap dngan kebhinekaan, belum siap dengan perbedaan, belum dewasa menghadapi keberagaman, dan belum mengerti arti kemajemukan.
Sikap belum siap berbeda terjadi di semua lini kebidupan. Dalam beragama, berpolitik, berprofesi, dan seterusnya sering orang ingin satu warna. Bahkan memaksa untuk sewarna. Karena keinginan berseragam dalam semua lini ditunggangi oleh ego, akibatnya juga menimbulkan sikap yang kacau. Biasanya, yang tidak sewarna, tidak sealiran, dan tidak sepilihan dianggap sebagai musuhnya. Meskipun di antara mereka ada pertalian darah.
Yang cukup unik, keinginan menyeragamkan sesuatu itu juga merasuk dan bertahta di dada orang-orang yang beragama untuk menyamakan amaliah furuiyah ibadahnya. Dan ini terjadi di semua agama. Dalam agama saya, Islam, pun lahir aliran-aliran yang berbeda-beda. Tak jarang perbedaan ini menghadirkan benturan yang tajam. Satu kelompok menuduh kelompok lain sesat. Tuduhan itu dibalas dengan tuduhan lain yang tak kalah sadis. Misal, kafir, musrik, ahli neraka dan seterusnya.

Dulu saya juga sempat berfikir. Masak umat Islam yang satu nabi dan satu kitab suci tidak bisa seragam dalam ibadah ? Rasa penasaran itu terjawab dengan ditemukannya sabda Rasulullah saw yang beragam dalam menanggapi satu kejadian. Dalam al Quran pun para mufassir sering berbeda dalam menafsirkan ayat yang sama. Dalam fikih, madzhab-madzhab para imam pun berbeda-beda. Dari sana saya temukan jawaban bahwa perbedaan itu adalah sunnatullah atau ketetapan Allah ! Kekecewaan akan dirasa demikian menyakitkan bagi yang ingin menyeragamkan segala sesuatu.
Dalam beragama, saya menyikapi perbedaan dengan simple. Selama rukun iman dan rukun islam kita sama, maka kita adalah saudara. Perkara ibadah furuiyah, ya tak apa berbeda !
Dan yang paling penting,,!!! Mari berbeda tanpa mencela. Mari berlainan pilihan namun jangan merendahkan.,,
Wiss,, paham Tohh,,???



Jumat, 04 Januari 2019

Ummatan Hyokyok'oo

Umat Islam di Indonesia ini joss dalam hal menciptakan materi diskusi. Waktu natal, temanya ya natal. Tahun baru, judulnya ya tahun baru. Giliran maulid Nabi saw, temanya ya maulid Nabi saw, dstnya.
Asyik kan hidup di Indonesia...... 
Dan yang garang-garang dari mereka adalah yang baru-baru belajar agama. Sehingga dengan kegarangannya merasa lebih baik, lebih shalih, lebih takwa, dan lebih layak diikuti pendapatnya. Kadang saking garangnya lupa masa lalu yang sudah dilewatinya..... Haddeehh.... 
Terhadap yang demikian itu saya sering menjuluki *ummatan koyo hyokyok'oo*. Dan tahun baru di  tahun 2019 ini, amati saja, rata-rata kids-kids jaman now yang mengharamkan kembang api, tiup terompet, dan seterusnya adalah mereka yang dulu aktif meramaikan. Sementara yang dari awal menganggap tahun baru sebagai pergantian yang biasa dan dijadikan momen introspeksi serta bersyukur sikapnya ya biasa-biasa saja.... 
Oh ya, rata-rata dari kids-kids itu dangkal ilmu agamanya. Baca al Quran saja kadang grotal-gratul. Apalagi menguasai ilmu-ilmu lain. Daripada teriak-teriak merasa lebih baik, mbok ya belajar agama saja pada ulama' yang betul-betul 'alim. Latihan menata hati agar tak mudah benci. Latihan mengenal dakwah dan seterusnya....
Mbok ojo hyokyok'oo ngunu ahh, Bro....