Selasa, 22 Oktober 2024

Halambuwwohh, Gusti..

Jenengan lagi butuh uang, muncul pikiran untuk berdo'a berdasarkan amalan dari guru ato kitab,, Cukupkah hanya dgn berdo'a lalu diam menunggu do'a di kabulkan Gusti Alloh?? Ujug² di depanmu cemeblok duit segepok? Tentu tidak,, Jenengan ya tetap berfikir mencari jalan keluar agar mendapatkan uang,  entah cari pekerjaan ato pinjam utangan, dan lain lain,,, 

Lalu jenengan lapar, cukupkah hanya dgn berdo'a,, duh, Gusti Alloh beri saya kenyang? Tentu saja tidak. Jenengan tetap butuh usaha ikhtiar mengambil nasi dan lauk pauk, lalu memasukkan ke mulut jenengan,, 

Jika uang dan kebutuhan hidup kita tetap butuh syariat; ikhtiar, usaha dan perjuangan,,, begitu juga dengan ibadah kita,,, hanya dgn kepingin tok, do'a tokk, itu tak cukup. Broo,,,, misal kita berdoa,, "allahumaj'alni muqimas sholat" (duh Gusti Alloh, jadikan aku orang yg ajeg sholat), lalu setelah itu hanya enak²an selonjor sikil sambil berharap keajaiban di permudah dlm hal sholat, lha kok penak temen tohh, Broo?? Hhmmmm welleh welleh,,, 

Aku pengen dadi wong sholih, aku pengen cedak karo Pengeran Gusti Alloh,, aku pengen ini pingen itu pingen buwanyak sekali... Dan bla bla bla lainnya,, 'njur kerjaane 'mung tura-turu, ongap-angop,,, 

Lha opo Pengeran ki mbahmu po?!? 😁


(saya juga sedang belajar berikhtiyar dan berusaha, Broo,,, mugo2 kita semua bisa,,)



Selasa, 02 Juli 2024

Alloh itu Al-Aalim

Salah satu nama Gusti Alloh itu "Al-Aalim" (Maha Mengetahui),, Saya tahu sesuatu tpi 'mung sebagian saja,, Jenengan juga tahu, tapi iya sebagian juga,,, Siapapun manusia yg hidup di dunia pasti punya pengetahuan,, tapi lebih banyak mana..?? pengetahuanmu ato pengetahuan Gusti Alloh?? Jawabnya Yaa jelas Gusti mu lahh,,, mulutku dan lisanmu pasti mengatakan begitu,,, Tapi praktiknya?? Hohoho,, seringkali aku merasa lebih pintar ketimbang Tuhan di hidupku ato di kehidupan orangOrang di sekitarku,,

Aku punya rencana, Gusti Alloh menggagalkan, Lalu nafsuku bertanyaTanya,,, harusnya kan berhasil, harusnya kan di ijabah, harusnya begini, harusnya begitu. Mestine ngene, kudune ngunu,, sak terrosse,,, 

Aku punya keinginan yg menurut akalku itu baik,, tapi Gusti Alloh tak mengabulkan itu,, Batinku pun bertakonTakon,, lha kok bisa yaa, keinginan sebaik ini di gagalkan oleh Gusti Alloh,, Jane karepe pie tohh iki??
Saat di situasi kecewa seperti ini, aku lupa,, bahwa Gusti Alloh lebih tahu, lebih paham, lebih pinter atas takdir yg berlaku kepadaku,,,

Ato muncul kekhawatiran dan ketakutan saat mengalami kejadian tak mengenakkan,,, Piye ikiii nasibku? Kalo penghasilanku tetep segini aja, gimana kebutuhan anak istriku, Kalo beras masih 15 ribu, besok makan apa?? Kalo begini terus, bisa mati diri ini? Dan seabrek pikiran buruk lainnya,,
Lalu, bagaimana sikap kita saat berada di situasi yg menyebalkan, menyedihkan, menyakitkan dan tidak menyenangkan ini? Saya (saran dari para guruku) selalu ikhtiar dan tetep berusaha,, di selingi dengan curhat, misuhMisuh, bahkan bengokBengok lahh jika memang bisa mengurangi beban,, tapi jika tidak, diam dan ngempet itu lebih baik, Broo,,,! biasanya, situasi yg tak di kehendaki seperti ini nanti hilang dengan sendirinya,, yaa hilang begitu saja,, (pengalaman pribadi saya ini). 

Nasehat Ibnul Jauzy Rahimahulloh berikut jelas bermanfaat untukku ato untuk siapa saja:

تدبير الحق عز وجل لك خير من تدبيرك ، وقد يمنعك ما
تهوىٰ ابتلاء ، ليبلو صبرك ، فأره الصبر الجميل ، تر عن
قرب ما يسر

“Rencana Gusti Alloh untukmu itu lebih baik dari rencanamu,, Terkadang Gusti Alloh menghalangi rencanamu untuk menguji kesabaranmu,, Maka perlihatkan kepadaNya kesabaran yg indah,, karena tidak lama engkau akan melihat sesuatu yg akan membuatmu gembira.”

Aamiin yaa Robbal aalamiin,, 
Allohumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad 💕


Selasa, 07 Mei 2024

Belom Ada Judul 2

Sak benere,, apik di pikul dewe, elek yo di songgo dewe,,, apik lan elekku dadi urusanku,, apik lan elekmu dadi urusanmu,, 

Putranya Nabi Nuh As. elek, yo gak bikin elek Nabi Nuh As. Begitu juga meskipun Sayyidati Asiyah apik, yo 'ndak lantas membuat suaminya, rojo firngoun, kecipratan apike,,,

Sejatinya, ini konsep ajaran agama yg saya pahami dan saya anut,,,

Cuma takdir Gusti Alloh menetapkan manusia makhluk sosial, suka berkelompok,, Ada 1 orang (ato kelompok) NU jelek, yg di hajar NU secara keseluruhan,,,, Setidaknya, dalam 10 tahun terakhir ini, kita membaca, mendengar dan melihat "NU" di hajar netijen beberapa kali,,,, Sampai pernah mikir,,, biyen kae aku kok gak nemu hil hil yg beginian yaa,, Mau menolak, lha yg di jadikan bahan ghibah itu memang fakta,, Mau menerima,, lha aku dewe ki NU, bapakku, mbahku, guru²ku NU kabeh,,, piye jal,,??? 

Begitu juga termasuk Muhammadiyah, ato organisasi lain semisal Robithoh Alawiyah,, Sekelompok ato perorangan habib ngeselin tenin,, yg terkena pulutnya yo seluruh habaib,, Resiko berkelompok 'ncen begitu, ga bisa di tolak,, Meski, idealnya tak begitu,,,
Allohumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad 💕

Ingat pepatah anak polah, bapak kepradah? Yaaa itu berlaku untuk siapa saja, kapan saja dan di mana saja,,,

Gusti Alloh iku maha adil kok. Broo,,, termasuk membikin dan membuat sesuatu yg namanya; kelon itu enak, bukan cuma untukku saja, tapi juga untukmu,,,,🤭 🤭



Minggu, 17 Maret 2024

Tawakal Iku Pasrah

Hingga hari ini,, saya sering menemukan orang gagal memahami makna tawakal dan kemungkinan besar kesulitan mengamalkan,, 
Secara harfiah, kata tawakal berasal dari kata wakkala yg memiliki arti menyerahkan, mempercayakan ato mewakilkan urusan kepada orang lain,, 

Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakal sebagai berikut; "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Alloh swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala di timpa bencana di sertai jiwa yg tenang dan hati yg tenteram". 

Kata kunci, jika saya memasrahkan urusan kepada orang lain, berarti pertama, saya tidak mampu menyelesaikan urusan itu,, Kedua, saya percaya kepada orang yg saya serahi urusan,, 

Saya memberi analogi soal tawakal ini begini,, si kembar yg mau pulang dri pondok saat liburan lebaran,,, Tiket sudah saya kirimkan dan saya memasrahkan urusan kepulangan kepada PO bus yg saya percayai,, Apa yg bisa saya lakukan? Tidak ada,, Mengawal bus, jelas jadi pekerjaan siaSia,, Memikirkan? Kok kayak 'nggak ada hal lain saja,, paling bwanter, sesekali saya bertanya, sudah sampai mana,, itupun sebenarnya tidak memberikan manfaat apaApa kecuali sekedar menuruti rasa penasaran saja,,

Karena PO bus terkenal amanah, tidak ugalUgalan, memberi pelayanan memuaskan, maka saya percaya,,,

Apalagi sama Gustimu,, Dia maha mengetahui, maha welas, tidak pernah lalai, juga tidak pernah salah mengambil keputusan,, Manusia bisa human error, tapi Gusti Alloh tidak,, Dan ketika engkau sudah bilang memasrahkan urusanmu kepada Gustimu yg maha sempurna, dan engkau masih bingung dan khawatir??
Sungguh terwelu! 
engkau sudah kurang ajar sama Gustimu! 
Hhmmmm welleh welleh,, 



Jumat, 02 Februari 2024

Hadist Penggembira

Saya ini ahli maksiat dan sering susah karenanya,, maka 3 hadits berikut cukup sebagai kabar penggembira (saking gembiranya, saya menangis lho, Bro,,) untuk saya ato untuk siapapun yg ahli maksiat,, Bahkan hadits yg pertama yg saya kutip berikut ini memakai kalimat "AHLIL KABAIR" (biasa melakukan dosa besar)

Tapi, ketiga hadist berikut memberikan syarat yg sama meski dengan redaksi yg berbeda,, Hadits pertama dan kedua, memakai lafadz UMMATI, hadits ketiga memakai lafadz LAA ILAAHA ILLALLOH ,,, Syarat biar di anggap umatnya Kanjeng Nabi itu beriman, dan tandanya beriman itu ya dengan membaca laa ilaha illalloh,,,
trus Pertanyaannya, jika ada amal perbuatan yg di terima dan di tolak, begitu juga dgn iman kita,,, 'njur iman kita, ketompo opo ora????
(perlu perenungan tersendiri di gelap malam gulita. Bro 🤭)

ini Hadist nya,,,

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :
شَفَاعَتِى لأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِى
Dari ‘Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘anhu dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam, “Syafa’atku bagi orangOrang yg melakukan dosa besar dari ummatku"

خُيِّرْتُ بَيْنَ الشَّفَاعَةِ، أَوْ يَدْخُلُ نِصْفُ أُمَّتِى الْجَنَّةَ، فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ، لأَنَّهَا أَعَمُّ، وَأَكْفَى، أَتُرَوْنَهَا لِلْمُنَقَّيْنَ لاَ، وَلَكِنَّهَا لِلْمُتَلَوِّثِينَ الْخَطَّاءُونَ
“Aku di beri pilihan antara syafa’at ato separuh ummatku masuk surga, Maka aku memilih syafa’at karena syafa’at lebih umum dan lebih mencukupi,,, Apakah menurutmu syafa’at tersebut bagi orang yg bertaqwa? Tidak, bahkan untuk orang yg melakukan perbuatan dosa yg berlumuran kesalahan”

يَا رَسُول اللَّه مَنْ أَسْعَد النَّاس بِشَفَاعَتِك يَوْم الْقِيَامَة ؟ قَالَ : لَقَدْ ظَنَنْت يَا أَبَا هُرَيْرَة أَنْ لَا يَسْأَلنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيث أَوْلَى مِنْك لِمَا رَأَيْت مِنْ حِرْصك عَلَى الْحَدِيث أَسْعَد النَّاس بِشَفَاعَتِي يَوْم الْقِيَامَة مَنْ قَالَ : لَا إِلَه إِلَّا اللَّه مِنْ قِبَل نَفْسِهِ
“Wahai Rosululloh, siapakah manusia yg paling bahagia dengan syafa’atmu di hari qiyamat nanti? Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Aku mengira wahai Abu Huroiroh  tidak ada orang yg lebih dahulu bertanya tentang hal ini selain dirimu karena semangatmu terhadap hadits,, Manusia yg paling bahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yg mengatakan LAA ILAAHA ILLALLOH (tiada sesembahan yg berhak di sembah kecuali Gusti Alloh) dari dalam lubuk hatinya”


Wallohu a'lam.... 
Jazallohu Anna Sayyidana Muhammadan Shollallohu alaihi wa sallam ma huwa ahluhu....